Tugas Internet 2(Blog)

AJANG THOLE GENDHUK PONOROGO

Sabtu, 09 September 2017

 Hasil gambar untuk THOLE GENDHUK 2017

Perhelatan pemilihan duta wisata kabupaten Ponorogo kemarin (4/8/15) masuk babak grand final, acara tersebut dihelat di gedung Sasana Praja disamping Pendopo Agung Ponorogo. Gedung lantai 2 tersebut serasa tidak muat dengan antusias para pendukung maupun para pengunjung,  pengunjung bukan hanya masyarakat Ponorogo banyak pengunjung luar kabupaten yang menyempatkan diri untuk hadir, karena ivent ini jauh hari sudah disuarakan baik lewat website atau media lainnya.
"Spektakuler....... Luar biasa...." ucap Praminto yang kemarin hadir beserta 2 remajanya, dia datang jauh-jauh dari Mojokerto diniati ingin melihat parade 200 reyog dan remajanya merengrengek ingin melihat pemilihan duta wisata ini. Tata panggung dan lampunya luar biasa, nuansa jawanya sangat kentara, imbuhnya.
Perhelatan Thole Gendhuk kemarin mengambil tema "ethnic of java", kata panitya, menurutnya banyak talenta-talenta muda yang mengikuti ajang ini banyak yang mengusai dan menampilkan kesenian ber-etnis jawa, maka diputuskannya baik tata panggung dan dekorasi latar berupa gunungan pewayangan.
Para peserta Thole Gendhuk ini adalah usia Sekolah Dasar kelas 4-6, mereka mewakili sekolah atau kecamatan tempat mereka tinggal.

Acara ini dibuka oleh bupati Ponorogo dan ditandai dengan penyerahan gunungan wayang dari bupati kepada salah satu peserta thole sebagai pertanda resmi grand final pemilihan duta wisata thole gendhuk dibuka. Tiba-tiba ruangan sasana praja menjadi gelap, dan hanya satu lampu yang berada di kanan panggung yang baru dinyalakan, nampak thole yang menerima gunungan dari bupati tadi langsung memainkan di depan layar dan batang pisang. Gamelan bergemuruh dengan rancak, dan dalang cilik inipun dengan lincah memainkan wayang dan gununganya mirip main pedang-pedangan, suaranya besar mantab dan sesekali berubah mirip suara perempuan, persis dalang-dalang dewasa memainkan wayang, sementara kaki kanannya terus menyepak-nyepak benda yang berada di kotak besar disampingnya yang menimbulkan bunyi gemerenceng. Dalang cilik ini menceritakan dengan singkat proses berdirinya kabupaten Ponorogo dimulai dari jaman berakhirnya kerajaan Majapahit dan munculnya kerajaan Demak Bintoro, Raja Demak mengutus adiknya yang bernama Raden Katong untuk memadamkam pemberotakan di Wengker (Ponorogo jaman dulu), kisah haru biru percintaan raden Katong dengan putri Niken Gandhini (anak musuhnya Ki deman suryongalam), dan sampai berjasilnya menyelesaikan tugas dan mendpat anugrah menjadi bupati di Ponorogo. Cerita berakhir ketika 2 gunungan di gelar kembali. Riuh tepuk tangan penonton ketika dalang cilik itu berdiri sambil membungkukan badan berpamitan turun panggung.

http://www.kompasiana.com/bunnan/thole-gendhuk-pemilihan-duta-wisata-cilik-ponorogo_55c181d9147b617005700f96

0 komentar:

Posting Komentar